30 January 2007

Saya terjerat pasal 263

Kemarin pagi materi siaran saya tentang penularan virus flu burung melalui hewan adaptor kucing. Sampai setengah perjalanan acara berjalan seperti biasa. Pendengar yang bergabung pun sebagian besar sudah saya kenal. Tapi menjelang acara berakhir ada telpon dari seseorang yang belum saya kenal. Yang bikin saya kaget bukan karena dia mengaku di tempat tinggalnya ada 82 kucing liar, tapi justru tempat dimana dia tinggal. LP Medaeng!! Wah seumur-umur saya kerja, baru kali ini saya dapet telpon dari penghuni LP. Dalam hati saya berdoa, mudah2an ndak ada pemasang iklan yang sedang mendengarkan, kalo ndak bisa urung niat mereka pasang iklan di tempat saya. Lha yang telpon bukan target market jeeee..

Sebenarnya yang saya tanyakan apakah 82 kucing itu menetap disana atau datang pergi, tapi rupanya dia salah persepsi. Lalu dia jawab begini,"Saya penghuni tetap disini, Mbak. Ini pengalaman pertama saya. Saya terjerat pasal 263. Pasal 263 iku opo toh. Lalu saya tanya paman Google, ooo ternyata perkara pemalsuan surat, kalo ndak salah lho ini. Tapi saya bersyukur pendengar saya bukan pembunuh ato pemerkosa, walaupun sebenarnya sedih juga sih. Punya fans kok ya napi :-(

NB: Napi kok boleh punya HP ya? *oon.com*

27 January 2007

Love Triangle, Threesome, Three Mus Kenthir...

Saat ku pertama
Menatap dalam dirimu
Ku begitu yakin ini cinta

Kutatap dirinya
Rasakupun juga sama
Ku mencintai dirimu dan mencintai dirinya

Tak ingin hidup
Tanpa rasa bahagia
Bahagiaku bila banyak cinta

Pernah ku setia
Namun hidup trasa hampa
Bukannya aku jahanam
Ku hanya mencari senang

Hatiku tak kan bisa kuberdusta
Cinta ini memang
Untuk dirimu dan untuk dirinya

Dan bila
Antara kita menghilang
Tak kembali untuk slama-lamanya
Tak mungkin kusendiri
Kan kucari lagi

Tak kan ku buang waktu
Tanpa cinta
Kumerana



Masih ingat bagaimana Betharia Sonata, Iis Sugianto, Nia Daniaty, Hetty Koes Endang berhasil membius penggemarnya dengan lagu-lagunya yang menyayat hati? Rinto Harahap yang menjadi pencipta mayoritas lagu-lagu mereka, entah sengaja ato tidak, menempatkan mereka sebagai perempuan cengeng dan tak berdaya. Mereka dikhianati, diduakan, dicampakkan dan perlakuan-perlakuan lain oleh lelaki yang membuat mereka akhirnya merana (dan mereka ya mau-mau aja, guoblooookk ). Entah karena merasa terwakili atau karena alasan lain, lagu-lagu jenis itu bisa bertahan cukup lama di hati para penggemarnya. Hingga sekitar awal tahun 90-an kelompok Potret berhasil mendobraknya. Melly memberontak lewat lagu-lagunya seperti Terbujuk dan Mak Comblang. Lalu Ratu dengan Jangan Bilang Siapa-Siapa dan juga lagu di atas Dirimu Dirinya. Isinya tentang perselingkuhan dan ketidak setiaan yang dilakukan perempuan. Mungkin ada sih lagu2 lain yang isinya juga bukan tentang perempuan yang manis-manis ataupun tentang perempuan setia tapi luput dari perhatian saya. Dari sisi moral mungkin ini ngga baik tapi sisi kreativitas penulisan lirik saya pikir ini bagus juga, dari pada kita disodori lagu2 yang isinya cinta-cintaaaa melulu, pengabdiaaaaann melulu.

Ngomong soal keragaman lirik, lirik lagu campursari malah lebih beraneka. Beberapa hari belakangan ini saya sering mendengarkan stasiun radio yang memutarkan lagu-lagu campursari plus penyiarnya yang gayeng puoolll gaya bicaranya. Saya jadi tahu lagu berjudul Mapak Sinden yang menceritakan ttg kesanggupan seseorang menjemput sinden idolanya untuk manggung di hajatannya. Lalu ada lagi lagu berjudul Bakso Mi Ayam yg isinya tentang kangen-kangenan sepasang kekasih tapi disampaikan dengan cara yang jenaka. Coba simak ini:

nyangking timbo kiwo tengen, lungguh jejer nggo tombo kangen

Enteng dan cukup bikin saya senyum-senyum..he..he..

Gimana dengan lagu barat? Waduh, saya ndak ngamati, wong bahasa inggris saya parah jeee. Trus apa hubungannya dengan judul postingan ini? Halah ndak usah pake hubungan2, wong ini nulisnya juga ndak pake mikir, jadi ya sudah ndak usah banyak omong, dengerin aja lagunya disini. Saya tak petan dulu he..he.. ubannya udah tambah banyak..

Ditulis oleh Sok_Bens_Leo

24 January 2007

I was a swinger :)

Beberapa hari yang lalu, seorang teman chat (baca: mantan gebetan virtual) yang saya temui di 'join room' tiba2 kirim mesej di YM saya. Isinya mengabarkan (dengan bangganya) bahwa dia sudah dapat gebetan baru. Yang bikin saya kaget, ternyata saya tahu gebetan barunya itu. Akhirnya setelah diberitahu ID sang pacar, saya kenalan, ngobrol. Sedikit ttg pria itu, lalu dilanjutkan dengan rumpian ttg diri masing2.

Mungkin hari ini lagi hari apes saya, baru saja ol langsung disapa begini:

(pake meebo niih, YM nya di blok ama kantor, makanya tampilannya jadi begini)

[10:16] Dia: kenapa aku jadi bertengkar terus ama R***, sejak aku bilang kalau pernah kenal sama kamu??
[10:16] Dia: :S


('kamu'? Padahal, dulu dia panggilnya 'Babe' wakakakak. Dalam hati saya berkata: lha mbuh lho mas, kok nanya saya? Aku bingung, udah lama ndak pernah chat, tau-tau dpt pertanyaan spt itu. Karena masih menghormati temen blog ku itu, yaaa.. aku jawab lah dengan 'sabar')

[10:18] Aku: lho kok aku dibawa2?
[10:18] Aku: apa salahku?
[10:19] Dia: salahmu?
[10:19] Dia: tanyalah sama rumput yg berogyang


( kok jadi aku yang salah ya? Dan jawabannya itu lho, bikin ndak napsu)

[10:20] Aku: :S
[10:21] Aku: Mulai bosen kali
[10:22] Dia: bosen apanya?
[10:22] Dia: yg jelas aku bertengkar terus ama dia
[10:23] Dia: krn dr semua pertanyaanmu atau apa yg ada di kamu, dia pasti curiga kalau kita perna / ada apa2
[10:23] Dia: :S
[10:24] Aku: Lho? Aku jarang chat ama R***. Cuma pas hari perkenalan itu dan sehari setelahnya. Itupun ngobrolnya soal blog. Not about u. Tenang aja, lagi PMS kali dia..


(di bagian ini, sebenernya saya udah pingin misuh2. Tapi sekali lagi, karna dia pacar temen blog saya, maka saya pendam hasrat untuk misuh2 (hayyah))
[10:33] Dia: :S

Obrolan di atas semakin menguatkan kesimpulan saya (halah)tentang teman-teman yang saya temui di chat room. NDAK MUTU!!! (sama ndak mutunya dengan saya he..he..)

NB: Buat 'R', ampuuuuuunnnn, jangan hukum aku atas kejahilanku mempostingkan ini. Mudah2an tidak ada seorangpun yang cerdas dan menemukanmu he..he..

22 January 2007

Are you a swinger?

Saya langsung pasang status 'busy' di YM saya begitu saya mendapat pertanyaan itu. Bukan sok sibuk tapi saya memang bener-bener sibuk buka ini he..he.. Maklum, wong ndeso kayak saya mesti rajin nanya ke mbak Miriam itu biar ndak keliatan ndesonya ato paling ndak berkuranglah.

Waduh, ya jelas I'm not, nuuuu. Kalo swing yang dansa-dansa itu boleh lah. Tapi kalo untuk definisi yg b, saya ndak berani. Bukan takut dosa, tapi takut ketahuan he..he..

Kembali ke pertanyaan teman chat tadi. Dulu sebelum punya blog, saya sering kali ketemu teman (baca: lawan) bicara seperti itu. Suka nanya yang aneh-aneh. Tapi itu saya maklumi karena memang ketemunya di join room (he..he.. ketahuan belangnya). Lama-lama bosen juga ditanya seperti itu dengan berbagai versi, mulai dari yang sopan sampe yang vulgar seperti yang diatas itu. Intinya, semua ngajak ngesex (maaf saya ndak suka pake gaya bahasa eufimisme).

Belum lagi kejengkelan yang lain: mau join dimana aja, selalu ketemu orang India (maaf), yang bukannya memperbaiki bahasa inggris saya, tapi malah merusaknya. Masih mending kalo sopan. Tapi dari sekian banyak lelaki yang saya temui di chatroom, buat saya mereka semua lelaki hidung belang dan mata keranjang.

Ngomong2 ttg istilah mata keranjang, saya jadi inget waktu hadir di acara peluncuran buku Remy Sylado, Sam Po Kong, dia bercerita istilah mata keranjang sebenarnya bukan berarti mata dan keranjang atau matanya sekeranjang tapi mata menuju ranjang. Tetapi karena penulisan awalan ke di sambung pada kata ranjang, maka artinya menjadi lain, karena dalam bahasa Indonesia keranjang berarti tempat atau wadah barang dari anyaman, ato liat sendiri lah di KBBI, saya ndak mau sok ilmiah.

Kembali ke masalah join room. Mungkin saya termasuk yang apes, karena mau join di room mana aja, mau yang room dalam negri ato yang English-speaking room (dengan bekal bahasa Inggris yang pas-pasan) selalu saja saya ketemu dengan 2 tipe pria yang di atas. Lama-lama jadi eneg, makanya kemudian lahirlah blog ndak mutu ini... because I'm not (yet) a swinger he..he..

Oh ya..hampir lupa, sampeyan termasuk lelaki yang mana? Mata ke ranjang atau hidung belang?

17 January 2007

No Pain No Bra

Ulangan anak-anak selesai. Seperti biasa, anak-anak menuntut perhatian lebih. Ngga peduli mamanya sudah teler karena kerjaan di kantor nambah (tapi tidak berbanding lurus dengan gaji), kemarin pulang kantor mereka nodong ngajak renang. Karena masih terlalu siang, saya minta ijin untuk tidur dulu sejenak, karena sejak di perjalanan saya sudah ngantuk banget. Tidak lupa saya pesan anak-anak untuk membereskan perlengkapan berenang. Sementara saya pesan si mbak untuk menyiapkan punya saya (bukan contoh yang baik hihihi).

Bagun tidur, seperti biasa kalau mau berenang, baju renang saya pakai sejak dari rumah, jadi di kolam tingal copot baju saja. Tanpa memeriksa isi tas, saya langsung cabut sama anak-anak.

Di kolam, seperti biasa, TP-TP (walah gak nyebuuuttt). Maksudnya pamer sama orang-orang yang ada di kolam (terutama brondong-brondong dan bapak-bapak yg bisanya cuma berendam doang), liat gue nih, biar udah emak-emak, masih kuat berenang 3-4 putaran tanpa jeda. *sombong.mode*

Setelah cape, kami mentas. Lebih dulu saya mandikan si kecil. Acara mandi bilas ini tidak terlalu makan waktu karena hari itu kolamnya sepi pengunjung. Maklum weekdays. Setelah saya selesai mandi dan mengeringkan badan, giliran selanjutnya pake kutang dan CD kan? Tapi kemana 2 benda sakti itu? Ubek-ubek seluruh isi tas, tak berhasil juga kutemukan. Telpon rumah? Buat apa? Lagian kalo berenang saya tidak pernah bawa HP ato barang-barang berharga lainnya. Apalagi setelah Jeng Kenny pernah kecopetan di kolam renang.

Setelah ngga ada lagi tempat untuk mencari, akhirnya aku simpulkan si Mbak lupa memasukkan 2 benda itu dan aku pasrah. Maksudnya? Yo muleh ra nganggo kutang dan CD hehehe. Waduh, isiiisss meen..wakakak (tragicomedy). Untungnya benda sakti saya yg tertinggal itu tipenya (?)34 A, jadi ngga terlalu ngefek lah meski ndak pake. Malah keliatan seksi kayaknya, ngga perlu pake nipple tiruan. Wakakakak (kenthir). Makanya, Bu…siapin sendiri perlengkapannya. Kaya putri aja, segalanya minta diladenin) No pain..No Bra xixixixi.

Maap postingannya agak panjang.

14 January 2007

For Adult Only

Sebenarnya sudah beberapa kali saya penasaran pada jamu (ato vibrator he..he..) ini. Tapi baru kemarin saya berani minta petugas apotik untuk mengambilkan kotak ini, dengan taruhan malu, karena dilirik bapak-bapak di sebelah saya (cuek ajaa, ngga kenal ini..).

Judulnya Tongkat Nikmat (nyem..nyemmm glek..), khusus untuk wanita. Katanya bisa bikin rapet (lawang be'eeee). Seperti jamu-jamu lokal (baca ilegal) lainnya, selain alamat pabrik ngga jelas, bahasanya pun asik punya. Coba liat aturan pakai no 2: yang hitam dipakai kalau mau main lima menit sebelumnya. Main??? Main gaple?

11 January 2007

Falling in love..



CINTAI AKU LAGI

Setiap malam aku slalu merenung
Terbayang dapat menyentuh wajahmu
Ingin kuulangi sekali lagi
Rasa indah yang pernah kualami

Kurasakan
Kehampaan
Kuiinginkan
Kehangatan

Cintai aku lagi
Seperti waktu itu
Tak bisa kuhindari
Hati selalu merindu

Sayangi aku lagi
Tak mampu kusendiri
Tanpa hadirmu
Tanpa cintamu


Ngga seperti biasanya, beberapa hari belakangan saya suka sekali mendengarkan lagu ini. Seperti sedang jatuh cinta (lagi..:P)

Buat yang juga suka silakan download lagunya Disini

09 January 2007

Aku...

Ndasku ngelu
Anakku ulangan
Sampe kurang turu
Opo maneh kelonan

Aku jablayyy
Jarang dibelayyyy :P

05 January 2007

KALIREN

Sejak harga beras naik teman saya yang satu ini selalu mengeluh ndak bisa makan nasi dan terpaksa makan nasi aking. Setiap hari ituuuu melulu yang jadi bahan pembicaraan, sampai rasa iba saya berubah menjadi bosan. Kebetulan kemarin saya pulang bareng, jadi sekalian saya ajak dia makan enak.

Waduh, mentang-mentang ada yang nraktir, makannya banyak banget! Aku rodok curiga, jangan-jangan dia nogo-en (bukan cacingen), lha wong mangane wakeh banget jeeee. Ini buktinya:









Sebenarnya ada 2 piring lagi yang isinya nasi goreng dan teman-temannya yg cukup berat. Piring yang satunya lagi isinya spageti, cuma sayang fotonya burek, jadi ndak saya tampilkan. Tak pikir 12 gambar ini sudah cukup mewakili untuk menyebutnya Wrikodara alias perut srigala. Untungnya kita makan di restoran all u can eat, jadi aku ndak perlu ketar-ketir mbayare, soale wes mbayar nang ngarep. Denger-denger katanya, setelah makan gila-gilaan itu, semalam sampai pagi ini dia belum makan apapun, karena belum lapar (koyok ulo ae mari mangan akeh trus turu seminggu.. wakakakak)

NB: gambar fruit cocktail memang sengaja ditampilkan 2 kali, soale temenku itu memang ambil 2 kali.