10 October 2006

KEMANA MEMBUANG LUMPUR?

Membaca berita hari ini saya jadi kasihan sama Pak Basuki Hadimulyo. Wes, Pak, timbang Sampeyan bingung tuangin aja sebagian lumpur itu ke mulutnya para koruptor. Sekalian ke mulut istrinya, yang sering nyuruh suaminya jadi koruptor.

Gimana, Sampeyan setuju ndak? Yang baca tulisan ini tapi ngga ngasih komen, berarti sampeyan koruptor pisan...he..he..

3 comments:

Anonymous said...

komen ah, biar ga dibilang koruptor.

Anonymous said...

Kalau ngak ngijinin berarti Bupati Ahmad koruptor ya?

Bagaimana lek lumpur itu dikemas sedemikian rupa dijadikan oleh-oleh/souvenir.Sebentar lak lagi lebaran.

Tetelan boto teko Tembok Berlin ae iso di dol larang, mosok specimen berumur jutaan tahun ini tidak bisa dijual. Soal komukasi marketing macam gini kan enteng buat sampean

Kira-kira seperti ini: "Bayangkan anda menyentuh, mencium, meraba, merasakan, melihat tanah yang pernah di sentuh dinosaurus di jaman jurassic". Yok opo mbak?

Yati said...

ke mulut bakrie aja ya mbak.... :d